Tes Literasi dalam Bahasa Indonesia dan Tes Literasi dalam Bahasa Inggris dalam Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun 2024 berfokus pada Literasi Membaca (Reading Literacy). Adapun yang dimaksudkan dengan literasi membaca adalah kemampuan seseorang memahami, menggunakan, mengevaluasi, merenungkan, dan berinteraksi secara aktif dan berkelanjutan (engage) dengan teks dengan arah untuk mencapai tujuan, mengembangkan pengetahuan dan potensi, serta untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Dengan pengertian tersebut, Literasi Membaca merupakan suatu proses aktif membangun makna seluruh bacaan berdasarkan interaksi antara pembaca dan teks. Untuk mengonstruksi makna seluruh bacaan, diperlukan penalaran dan pengetahuan strategi membaca yang efektif. Dalam proses membaca, seorang pembaca (peserta tes SNPMB dalam konteks ini) menggunakan repertoar kompetensi kebahasaan dan strategi kognitif untuk mengonstruksi makna bacaan.
Terdapat dua hal utama yang menjadi tolok ukur keberhasilan seorang pembaca dalam mengonstruksi makna seluruh bacaan, yaitu:
Kompetensi kebahasaan merupakan penguasaan kebahasaan yang dimiliki oleh pembaca atas bacaan yang digunakan dalam bacaan—dalam konteks SNPMB ini adalah bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Kompetensi kebahasaan peserta tes akan diuji melalui pemahaman peserta tes atas perbendaharaan kata yang disajikan dalam bacaan. Bacaan yang disajikan menggunakan bahasa baku baik dari segi tata bahasa maupun kosakata sehingga kompetensi bahasa Indonesia dan bahasa Inggris baku pembaca atau peserta tes pun menjadi tuntutan.
Strategi kognitif merupakan suatu strategi pembelajaran bacaan yang digunakan oleh pembaca suatu teks untuk memahami suatu bacaan. Strategi kognitif merupakan proses mental yang digunakan oleh pembaca terlatih untuk menyarikan dan mengkonstruksi makna bacaan dan menciptakan struktur pengetahuan dalam memori jangka panjang pembaca. Strategi kognitif, yang sekaligus menjadi hal yang disuguhkan dalam tes, mencakupi hal-hal berikut.
1. |
Pengaktifan: Pembaca (peserta tes) menggunakan pengetahuan atau pengalaman terdahulu untuk memahami teks. Dalam hal ini peserta tes dihadapkan pada teks-teks bacaan yang sebagian telah berada dalam domain pengetahuan latar belakang peserta tes sehingga peserta tes akan mampu menghubungkan pengetahuan latar belakang itu dengan konten dalam bacaan saat membaca teks.
|
2. |
Penyimpulan: Pembaca (peserta tes) menyatakan kembali atau menyimpulkan situasi dalam bacaan. Pembaca (peserta tes) juga akan menghubungkan teks dengan konteks untuk memahami seluruh atau sebagian isi bacaan. |
3. |
Penemuan hal yang sesuai dan yang tidak sesuai: Pembaca (peserta tes) akan berinteraksi dengan teks, mengujikan pemahaman mereka atas bacaan dengan sejumlah pernyataan yang sesuai atau tidak sesuai dengan konten bacaan. |
4.
|
Pemahaman atas gagasan penting dalam bacaan: Pembaca (peserta tes) akan menghimpun gagasan yang penting dalam bacaan dengan mengenali kata kunci, menjawab pertanyaan tentang isi bacaan atau hal penting dalam bacaan. |
Dalam proses membaca, seorang pembaca tidak hanya berhadapan dengan teks, tetapi juga ia harus mampu menemukan konteks yang melingkungi teks sehingga pemahaman atas bacaan menjadi utuh. Konteks teks yang disajikan dalam SNPMB merupakan bidang teks personal dan bidang teks keilmuan yang bervariasi dan familiar dengan pembaca (peserta tes). Bidang teks mencakupi bidang ilmu pengetahuan alam, yang mencakupi sains dan teknologi, dan bidang ilmu pengetahuan sosial dan humaniora.
Berdasarkan isi informasi dan kandungan pengetahuan di dalamnya, teks atau bacaan yang digunakan dapat dipilah ke dalam 4 (empat) kategori, yakni (1) teks umum, (2) teks sastra, (3) teks saintek, dan (4) teks sosial humaniora. Teks umum berupa bacaan bergenre inspiratif dan informasi umum, teks sastra berupa teks bergenre novel, sedangkan teks saintek dan sosial humaniora berupa teks bergenre eksplanatif, ulasan, dan argumentatif. Konten teks sebagaimana dimaksud di atas berupa teks yang hadir dalam (1) konteks-personal inspiratif, (2) konteks novel remaja, dan (3) konteks informasi dan pengetahuan umum popular. Sedangkan keterampilan kognitif yang digali meliputi:
1. menggali dan mengungkapkan informasi dalam bacaan;
2. memadukan informasi dan menafsirkan makna bacaan;
3. mengapresiasi karya sastra (dalam novel remaja);
4. menginterpretasi dan menganalisis unsur eksplanatif bacaan;
5. menginterpretasi dan menganalisis unsur eksplanatif bacaan; dan
6. menganalisis dan mengevaluasi ulasan (objek bahasan) dalam bacaan.
Distribusi dari keterampilan kognitif serta kompleksitas teks Tes Literasi dalam Bahasa Indonesia dan Tes Literasi dalam Bahasa Inggris, adalah seperti yang dirangkum sebagai berikut:
(1) |
menggali dan mengungkapkan informasi teks personal inspiratif |
a. menentukan inti bacaan |
b. menyimpulkan isi bacaan |
(2) |
memadukan informasi dan menafsirkan makna teks umum |
a. menentukan makna kontekstual kata |
b. menentukan tema dalam teks sastra |
(3) |
menginterpretasi dan menganalisis unsur ekksplanatif teks popular saintek dan sosial humaniora |
a. menemukan tema dalam teks sastra |
b. menemukan nilai dalam teks sastra |
c. menentukan unsur proses dalam bacaan eksplanatif |
(4) |
menginterpretasi dan menganalisis unsur eksplanatiff teks popular saintek dan sosial humaniora |
a. menentukan unsur sebab-akibat bacaan eksplanatif
|
b. menentukan kelengkapan paparan kekhasan objek bahasan dalam bacaan ulasan |
c. menentukan keakuratan paparan kelebihan objek bahasan dalam bacaan ulasan |
d. menentukan keakuratan paparan kekurangan objek bahasan dalam bacaan ulasan |
e. menentukan ketepatan opini atas objek bahasan dalam bacaan ulasan |
(6) |
menginterpretasi dan menganalisis unsur eksplanatif teks popular saintek dan sosial humaniora |
a. menentukan gagasan pendirian yang relevan/tidak relevan dengan isi bacaan argumentatif |
b. menentukan fakta/data yang relevan/tidak relevan dengan gagasan pendirian dalam bacaan argumentatif |
c. menentukan simpulan yang relevan/tidak relevan dengan gagasan pendirian dan fakta/data dalam bacaan argumentatif |
d. menentukan inferensi meyakinkan dalam bacaan argumentatif |